Selasa, 25 Maret 2014

Pengertian Dukungan Sosial Teman Sebaya


 Sebagai makhluk sosial, manusia sangat membutuhkan kehadiran orang lain dalam menjalani kehidupannya. Kehadiran orang lain ini mempunyai peran penting untuk saling memberi bantuan, dukungan atau dorongan. Dukungan dan bantuan yang diberi oleh orang lain ini dikenal dengan istilah dukungan sosial.
          Menurut Kim, Sherman dan Taylor (2008) dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi dari orang lain yang membuat seseorang merasa dicintai, diperhatikan, dihargai dan menjadi bagian dari jaringan komunikasi. Dukungan sosial didefinisikan oleh Sarason (dalam Wardani, 2013) adalah sebagai keberadaan dan kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi seseorang.
          Menurut Gottlieb (dalam Wardani, 2013) dukungan sosial adalah informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan sosialnya atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya.
Sarafino (2012) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau menghargainya. Rook (dalam Smet, 1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok.
Menurut Schwarzer dan Leppin (dalam Smet, 1994) dukungan sosial dapat dilihat sebagai fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya terjadi atau diberikan oleh orang lain kepada individu dan sebagai kognisi individu yang mengacu pada persepsi terhadap dukungan yang diterima.
Santrock (2002) mendefinisikan kelompok teman sebaya sebagai suatu kelompok sebaya dimana anak-anak yang tingkat usia dan kematangannya kurang lebih sama. Menurut Santosa (2004) kelompok teman sebaya merupakan suatu kelompok yang individunya merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainnya seperti dibidang usia, kebutuhan dan tujuan, agama, pendidikan daan biasanya memiliki jenis kelamin yang sama yang dapat memperkuat kelompok itu.
Menurut Mappiare (1982) teman sebaya merupakan lingkungan sosial tempat remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya, dan lingkunga teman sebaya merupakan suatu kelompok yang baru, yang memiliki ciri, norma, kebiasaanyang jauh berbeda dengan apa yang ada dalam lingkungan keluarga remaja.
***
Untuk Referensi bisa ditanyakan ke akun facebook saya.
Share on :


Related post:


1 komentar:

Irwan redmont mengatakan...

bisa minta referensi nggak..... please....
saya lagi penelitian

Posting Komentar

Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.