Menurut WHO
(1996) aspek atau
domain kualitas hidup
dilihat dari struktur empat
domain World Health Organization Quality of Life Questionnaire– Short Version
(WHOQOL – BREF, 1996) yaitu:
a.
Kesehatan fisik, yaitu keadaan baik, artinya bebas dari sakit pada seluruh badan dan
bagian-bagian lainnya.
Riyadi (dalam Aliyono, Tondok
& Ayuni, 2012) menyebutkan
kesehatan fisik dapat
mempengaruhi kemampuan individu untuk melakukan aktivitas. Aktivitas
yang dilakukan individu akan memberikan pengalaman-pengalaman baru yang
merupakan modal perkembangan ke tahap
selanjutnya. Aspek ini
meliputi aktifitas sehari-hari, ketergantungan pada bahan obat dan alat
bantu medis, energy dan kelelahan, mobilitas, nyeri dan ketidaknyamanan, tidur
dan istirahat, dan kapasitas kerja.
b.
Psikologis, terkait dengan keadaan
mental individu. Riyadi (dalam Aliyono, dkk.,
2012) menyebutkan keadaan mental
mengarah pada mampu atau
tidaknya individu menyesuaikan
diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai dengan
kemampuannya, baik tuntutan dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Aspek
psikologis juga terkait dengan aspek fisik, dimana individu dapat melakukan
suatu aktivitas dengan baik bila
individu tersebut sehat
secara mental. Aspek
ini meliputi gambar tubuh dan penampilan, perasaan
negatif, perasaan positif,
penghargaan diri, kepercayaan individu, berpikir, belajar, memori dan
konsentrasi.
c.
Hubungan sosial, yaitu
hubungan antara dua individu
atau lebih dimana tingkah laku individu tersebut akan
saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki tingkah laku individu lainnya
(Aliyono, dkk., 2012). Aspek ini meliputi hubungan personal, dukungan sosial,
dan aktivitas seksual.
d.
Lingkungan, adalah tempat tinggal
individu, termasuk di
dalamnya keadaan,
ketersediaan tempat tinggal
untuk melakukan segala
aktivitas kehidupan, termasuk di dalamnya adalah saran dan
prasarana yang dapat menunjang kehidupan (Aliyono, dkk.,
2012). Aspek ini
meliputi sumber keuangan,
kebebasan keselamatan fisik dan
keamanan, kesehatan dan sosial:
aksesibilitas dan kualitas
lingkungan rumah, peluang untuk memperoleh informasi dan keterampilan baru,
partisipasi dan peluang untuk
kegiatan rekreasi, lingkungan fisik dan transportasi.
Renwick,
Brown dan Nagler (1996), juga mengungkapkan bahwa komponen–komponen kualitas hidup sebagai berikut:
a.
Being
Being
memandang individu sebagai
dirinya, yang terdiri
dari Physical being meliputi kesehatan fisik, termasuk gizi dan
kebugaran. Hal ini juga berkaitan dengan
mobilitas fisik dan kelincahan serta kebersihan pribadi dan perawatan. Psychological being
mewujudkan perasaan individu, kognisi,
dan evaluasi tentang diri mereka
sendiri. Berfokus pada kepercayaan diri, pengendalian diri, mengatasi kecemasan, dan inisiasi perilaku positif. Spiritual being
terdiri dari nilai-nilai pribadi dan standar untuk hidup, keyakinan spiritual (yang mungkin
atau mungkin tidak religius di
alam), melampaui pengalaman kehidupan sehari-hari (misalnya, melalui alam,
musik) dan perayaan peristiwa kehidupan khusus (misalnya, ulang tahun,
syukuran, dan hari libur budaya atau agama lain).
b.
Belonging
Belonging
memandang keterhubungan individu
dengan lingkungannya, yang
terdiri dari physical belonging mengacu pada hubungan yang orang miliki dengan
lingkungan fisik mereka (yaitu, rumah, lingkungan, tempat kerja, dan masyarakat yang lebih
besar). Subkomponen ini termasuk perasaan mereka berada di lingkungan
rumah. Subkomponen ini juga mencakup kebebasan untuk menampilkan
barang-barang pribadi seseorang serta memiliki privasi dan keamanan dalam
lingkungan. Social belonging terdiri
dari hubungan orang dengan
lingkungan sosial mereka. Dalam berfokus pada hubungan
yang bermakna dengan orang
lain (misalnya, pasangan, teman,
keluarga, rekan kerja, tetangga,
dan anggota kelompok etnis atau budaya).
Community
belonging mewujudkan orang memiliki koneksi
dengan sumber daya biasanya tersedia untuk
anggota komunitas dan masyarakat mereka. Termasuk informasi mengenai
akses ke sumbersumber pendapatan yang memadai, tenaga kerja, program pendidikan
dan rekreasi, pelayanan kesehatan dan sosial, dan kegiatan
masyarakat dan aktifitas.
c.
Becoming
Becoming
berfokus pada tujuan
aktivitas individu untuk
merealisasikan tujuan
aspirasi, dan harapannya
yang menakup Practical becoming
yang terdiri dari, kegiatan
praktis terarah yang
biasanya dilakukan setiap
hari atau secara teratur.
kegiatan ini meliputi
pekerjaan rumah tangga, pekerjaan yang
dibayar atau sukarela,
partisipasi dalam program
sekolah atau pendidikan, perawatan
diri, dan membantu
mencari layanan (misalnya, pelayanan
kesehatan dan sosial). Leisure becoming mengacu pada waktu
luang dan kegiatan rekreasi yang belum tentu memiliki peran penting yang
jelas. Kegiatan ini
mempromosikan relaksasi, pengurangan stres, dan "rekreasi"
keseimbangan masyarakat dalam bekerja dan bermain dalam hidup mereka. Termasuk
durasi kegiatan relatif singkat (misalnya, bersosialisasi dengan teman-teman,
berjalan-jalan di taman, atau bermain tenis)
serta kelompok kegiatan
durasi yang lebih
lama (misalnya, mengambil sebuah
panggilan). Growth becoming meliputi
kegiatan yang mempromosikan pengembangan
keterampilan dan pengetahuan
individu sendiri, apakah ini
melibatkan pendidikan dan
pembelajaran formal atau informal. Termasuk
belajar informasi baru,
meningkatkan keterampilan yang
sudah ada atau yang baru belajar, dan beradaptasi dengan perubahan dalam
kehidupan mereka
2 komentar:
buku sumber rujukannya apa?
Sumber buku nya dari mana min??
Posting Komentar
Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.