Kamis, 20 Maret 2014

Manfaat dan Niat Sedekah


Kisah keajaiban sedekah memang tidak ada habisnya. Diantara banyaknya fadhilah/manfaat sedekah yang sering kita dengar yaitu:
1. Sedekah itu Menolak Bala
2. Sedekah itu mendatangkan Rezeki
3. Sedekah itu Mengobati Penyakit
4. Sedekah itu Memanjangkan Umur

Dari beberapa fadhilah atau manfaat sedekah diatas, yang paling penting adalah bahwa Allah mencintai orang yang bersedekah. Kalau Allah sudah mencintai, maka tidak ada hal yang lepas dari pertolongan Allah, keinginan yang kita butuhkan akan dipenuhi atau diijabahi Allah, urusan dan masalah-masalah yang kita hadapi akan senantiasa dimudahkan Allah.

Berbicara mengenai fadhilah sedekah, apakah kita harus me-NIAT-kan bersedekah untuk sesuatu yang kita inginkan? Jawabannya adalah TIDAK. Jawaban tidak disini supaya sedekah kita juga terhitung dalam dimensi ukhrawi, tidak hanya duniawi. Mengapa? Karena sedekah adalah salah satu ibadah, sedekah yang kita lakukan tetap kita niatkan untuk bersedekah, namun setelah sedekah kita boleh berdo’a/ meminta keinginan kita. seperti hal nya shalat. Ketika kita shalat, niat kita tetap shalat, tapi setelah selesai shalat kita dibolehkan bahkan dianjurkan untuk berdo’a/ meminta keinginan kita.

Sebagai analogi untuk fadhilah sedekah, ketika kita makan, apakah kita pernah meniatkan supaya kenyang setelah makan? Tidak kan? Karena kita tahu, bahwa setelah makan pasti kita kenyang. Tapi kita berdoa untuk keberkahan makanan yang kita makan.
Seperti itulah fadhilah sedekah, kita pasti mendapatkan manfaatnya. Tanpa harus kita niatkan untuk sesuatu yang kita inginkan. Sedekah niatnya tetap untuk sedekah, untuk ibadah. Namun, setelah sedekah kita boleh berdoa sesuai dengan keinginan yang kita butuhkan.

Masih Belum Kaya, Apakah Harus Sedekah?
Memang sudah menjadi kebiasaan kita, yaitu suka menunda-nunda. Termasuk dalam hal ibadah. Pekerjaan ditunda, bagi pelajar/mahasiswa suka menunda mengerjakan tugas, shalat ditunda, sehingga jarang sekali shalat yang tepat waktu, termasuk juga sedekah, nunggu kaya dulu baru bersedekah, nunggu ikhlas dulu baru sedekah.

Apakah sedekah itu harus menuggu kaya dulu? Lantas kapan kita kaya-nya dan seperti apa kriteria yang jelas tentang sebuah kekayaan? Bukankah Allah sudah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada kita?
Ketika kita (memang) sedang merasakan kekurangan, ayat Al Qur’an ini sangat menginspirasi kita..

[QS. At Talaq: 7]
“ Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan. ”

Jika kita cermati dan perhatikan, ayat ini sangat menginspirasi kita, memberikan jawaban dari ‘kesempitan’ yang kita rasakan. Berbagai kesempitan yang kita rasakan dapat kita obati melalui ayat ini, yaitu dengan cara sedekah. Jadi, tidak hanya orang yang sedang ‘lapang’ saja yang dianjurkan sedekah, tapi orang yang sedang merasakan ‘kesempitan’ juga dianjurkan untuk sedekah.

Inilah metode yang Allah ajarkan melalui Al qur’an, inilah ‘cara pandang’ Allah yang Maha Sempurna ilmunya. Berbeda dengan kita, ketika sedang sempit, sering kali logika kita berkata bahwa kita memang pantas tidak bersedekah, karena sedang kekurangan. Logika kita sangat terbatas, sehingga dengan mudahnya memantaskan diri sebagai orang yang tidak mampu.

Baca kelanjutannya Sedekah itu Mendatangkan Rizki


Semoga bermanfaat
Atrof Ardians
Share on :


Related post:


0 komentar:

Posting Komentar

Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.