Kamis, 03 April 2014

Teori Psikologi Tentang Gangguan Mood



1.    Teori psikoanalisis Depresi
Dalam tulisannya yang terkenal “ Mouring and Melancholia”, Freud (1917/1950) berteori bahwa potensi depresi diciptakan pada awal masa kanak – kanak. Dalam periode oral, kebutuhan seseorang anak dapat kurang dipenuhi atau dipenuhi secara berlebihan sehingga menyebabkan seseorang terfiksasi pada tahap ini dan tergantung pada pemenuhan kebutuhan instingtual yang menjadi ciri tahap ini. Dengan terbawanya kondisi tersebut, orang yang bersangkutan dapat memiliki kecendrungan untuk sangat tergantung pada orang lain untuk mempertahankan harga dirinya.
Freud mengemukakan hipotesis bahwa setelah kehilangan seseorang yang dicintai, apakah karena kematian atau yang paling umum terjadi pada anak – anak, perisahan atau berkurangnya kasih sayang, orang yang bersangkutan kemudian meleburkan dirinya dengan orang yang meninggalkannya, mungkin sebagai upaya sia – sia untuk mengembalikan kehilangan tersebut. Karena freud berpendapat bahwa secara tidak sadar kita menyimpan berbagai perasaan negative terhadap orang – orang yang kita cintai, orang yang bersangkutan kemudian menjadi objek kebencian dan kemarahan nya sendiri.
Teori itu merupakan dasar pandangan psikodinamika yang di terima secara luas yang menganggap depresi sebagai kemarahan terpendam yang berbalik menyerang diri.


2.    Teori Kognitif Depresi
Berbagai teori kognitif mengenai depresi merupakan teori yang paling aktif di teliti dalam berbagai studi :
a.    Teori Beck Mengenai Depresi.
Teori kontemporer terpenting yang menganggap proses – proses berfikir sebagai faktor penyebab depresi adalah teori Aaron Beck (1967,1987). Pemikiran sentral nya adalah bahwa orang – orang yang depresi memiliki perasaan seperti demikian karena pemikiran mereka menyimpang dalam bentuk interpretasi negative. Individu yang depresi mengembangkan skemata yang negative melalui kehilangan orang tua, tragedi yang tak ada hentinya, penolakkan sosial dari teman sebaya, kritik dari guru, atau sikap depresif dari orang tua.
Berikut beberapa penyimpangan kognitif utama pada individu yang depresi menurut Beck :
1.    Kesimpulan yang subjektif ( arbitrary inference)
2.    Abstraksi selektif ( selective abstraction)
3.    Overgeneralisasi
4.    Magnifikasi dan minimisasi

b.    Teori ketidakberdayaan / keputusasaan yaitu situasi dimana individu mengalami kegagalan, maka ia akan menjelaskan kegagalan tersebut karena beberapa penyebab.
c.    Atribusi dan Learned Helplessness dari Martin Seligman yaitu depresi yang berkembang dan berhubungan dengan pandangan pesimis individu terhadap masa depan

d.    Teori keputusasaan yaitu menganggap depresi disebabkan keputusasaan, suatu perkiraan bahwa hasil yang diharapkan tidak akan tercapai atau hal yang tidak diinginkan akan terjadi dan individu tidak dapat mengubah situasi tersebut.
3.  Teori Interpersonal Depresi
Orang yang depresi mengalami jaringan sosial yang terpisah dan menganggap mereka kurang memberikan dukungan yaitu mengurangi kemampuan individu untuk mengatasi peristiwa hidup yang negative. Individu mungkin kurang memiliki keterampilan sosial (Lewinsohn,1974), kurang mampu mengatasi masalah, buruk pola pembicaraan. Dan memelihara kontak mata (Gotlib, 1982), mengalami banyak tekanan( Hammen,1991).
4.  Teori Biologis
Pada tingkat yang lebih sederhana , gangguan mood dapat menyebabkan perubahan fisik, seperti gangguan selera makan dan pola tidur. Akibat yang lebih kompleks merupakan pengaruh dari proses biologis pada perasaan depresi dan kesenangan.
a.    Genetik
Bukti yang kuat terhadap pentingnya contributor biologis terhadap gangguan mood berasal dari penelitian mengenai genetic. Observasi yang menyatakan jika gangguan tersebut diturunkan dalam keluarga dapat dipastikan. Orang yang anggota keluarganya memiliki gangguan depresi mayor memiliki kemungkinan dua kali besar mengembangkan gangguan depresif dibandingkan dengan orang pada umumnya( Sullivan, Neala, & Kendler, 2000)
Bukti kuat yang paling kuat yang mendukung dasar genetic dari gangguan depresi mayor berasal dari analisis pada penemuan dari lima penelitian berskala yang meneliti pola keturunan pada keluarga.

b.  Faktor Biokimia
     Mekanisme biokimia yang secara genetic dapat memengaruhi orang dengan resiko tinggi untuk menderita depresi atau periode manik masih belum diketahui. 
Penanganan gangguan perasaan

a.      Penanganan psikodinamika : terhadap depersi secara tradisional berfokus pada membantu orang yang depresi untuk membuka dan menggali perasaan ambivalen mereka terhadap objek yang hilang, pendekatan psikodinamika modern cenderung lebih langsung dan lebih singkat serta lebih berfokus pada mengembangkan cara-cara yang adaptif dalam mencapai self woth dan menyelesaikan konflik-konflik interpersonal.
b.      Pendekatan teori belajar : berfokus pada membantu orang dengan depresi meningkatkan frekuensi reinforcement dalam kehidupan mereka melalui cara-cara seperti meningkatkan jumlah aktifitas yang menyenangkan dimana mereka berpartisipasi dan membimbing mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memperoleh reinforcement sosial dari orang lain.
c.      Terapi kognitif : berfokus pada membantu orang tersebut mengidentifikasi dan memperbaiki pikiran-pikiran yang terdistorsi dan disfungsional serta mempelajari lebih banyak perilaku yang adaptif.
d.      Pendekatan biologis : berfokus pada penggunaan obat-obatan anti depresan dan pengobatan biologis lainnya, seperti elektrokonvulsif (ECT). Obat-obatan anti depresan dapat membantu menormalkan fungsi transmitter dalam otak gangguan bipolar biasanya diobati dengan litium.

Share on :


Related post:


0 komentar:

Posting Komentar

Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.