Pengertian
Kebahagiaan
Menurut
Seligman (2005) kebahagiaan hidup merupakan konsep yang mengacu pada emosi
positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas positif yang disukai
oleh individu tersebut. Kebahagiaan hidup ini ditandai dengan lebih banyaknya
afek positif yang dirasakan individu dari pada afek negatif.
Veenhoven
(dalam Syafitri, 2012) menjelaskan bahwa kebahagiaan merupakan suatu konsep
yang subjektif yang sering dialami oleh setiap individu dari waktu ke waktu
sebagai gambaran perasaan atau emosi. Kebahagiaan adalah perasaan suka, senang,
gembira yang dirasakan oleh individu dan sumber penyebab munculnya kebahagiaan
bagi setiap individu berbeda-beda. Dengan kata lain, hanya orang-orang yang
bersangkutan yang dapat mengatakan apakah mereka bahagia atau tidak bahagia
dengan kehidupan yang mereka jalani.
Menurut
Khavari (2006) menyebutkan bahwa kebahagiaan terasa tidak hanya ketika
mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi juga ketika kita menginginkan apa
yang telah kita dapatkan. Sementara menurut Al- Mansor (2001) kebahagiaan
adalah secarik rasa yang aneh dan misteri serta mahal yang seseorang tidak
mudah untuk mengatakan bahwa dirinya adalah bahagia, sementara orang lain
mengatakan bahwa dia adalah orang yang bahagia. Bahagia hanya mudah diucapkan,
dirasakan dan dibayangkan oleh orang-orang yang dirinya belum berada pada
tempat penyebab kebahagiaan tersebut.
Basya
(2007) mengungkapkan bahwa kebahagiaan merupakan suatu objek yang terus
dicari manusia di setiap masa dan tempat. Sarana untuk mencapainya berbeda-beda
antara satu orang dengan orang lain. Perbedaan itu sesuai dengan kepribadian
masing-masing manusia, kecenderungan-kecenderungan, lingkungan-lingkungan dan
kondisi-kondisi yang spesifik.
Menurut
Al-Qarni (dalam Wulandari, 2010) kebahagiaan adalah sesuatu yang manusiawi,
dirasakan individu yang bersifat instrinsik dan hanya dapat dirasakan tetapi
tidak dapat dilihat oleh mata, tidak dapat diukur dengan harga, tidak dapat
dibatasi oleh harta tetapi hanya dapat dirasakan oleh perasaan individu itu
sendiri.
Menurut Diener, Scollon dan Lucas
(2003), istilah subjective well-being merupakan istilah ilmiah dari happiness
(kebahagiaan). Istilah ini lebih dipilih untuk digunakan oleh para ilmuwan.
Subjective well-being atau kesejahteraan subjektif merupakan gabungan
dari kepuasan hidup dan keseimbangan afek positif serta afek negatif (dalam
Lyubomirsky, Tkach, Dimatteo, 2006).
***
Untuk buku referensi bisa ditanyakan ke akun facebook saya
Untuk buku referensi bisa ditanyakan ke akun facebook saya
4 komentar:
fb ga aktif, sumber nya bisa di share ga mas hehe
Ka untuk bukunya dari mana ya?
min terima kasih yaa, artikelnya sangat membantu :)
kalau boleh tahu teori ini diambil dari buku apa yaaa? mohon dijawab. terima kasih sbelumnya
Nama facebooknya apa kak?
Posting Komentar
Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.