Selasa, 25 Maret 2014

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebahagiaan


Menurut Carr (dalam Syafitri, 2012) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pada setiap individu. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kepribadian dan lingkungan yang  kondusif atau yang menyediakan kesempatan individu untuk mencapai kebahagiaan yang dibutuhkan atau yang diinginkan.
Menurut Diener (dalam Lyubomirsky, 2005) salah satu sumber yang paling penting dari kebahagiaan adalah adanya hubungan pribadi yaitu persahabatan, pernikahan, keintiman, dan dukungan sosial. Seligman (2005) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan yaitu: kehidupan sosial, agama atau religiusitas: orang yang religius lebih bahagia dan lebih puas terhadap kehidupan daripada orang yang tidak religius. Hal ini dikarenakan agama memberikan harapan akan masa depan dan menciptakan makna dalam hidup bagi manusia. Hubungan antara harapan akan masa depan dan keyakinan beragama merupakan landasan mengapa keimanan sangat efektif melawan keputusasaan dan meningkatkan kebahagiaan.
Faktor lain yang menyebabkan kebahagiaan menurut Seligman (2005) yaitu pernikahan. Kebahagiaan orang yang menikah mempengaruhi panjang usia dan besarnya penghasilan, hal ini berlaku bagi pria dan wanita. Selanjutnya yang mempengaruhi kebahagiaan adalah usia.
Eddington & Shuman (dalam Putri, 2009) menyebutkan faktor yang mempengaruhi kebahagiaan adalah pernikahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang menikah memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menikah, bercerai dan menjadi janda/duda, atau berpisah. Pernikahan dan kebahagiaan berkorelasi secara signifikan.
Menurut Khavari (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, yaitu uang dan kesuksesan, usia dan jenis kelamin, kecerdasan, komunitas dan seks, kesehatan dan kebersamaan, agama, cinta dan perkawinan, kepuasan kerja, dan kebahagiaan batin. Jika individu ingin memperoleh dan merasakan kebahagiaan, maka individu tersebut harus memenuhi faktor-faktor diatas dalam hidupnya.
Witter (dalam Lyubomirsky, 2007) mengungkapkan bahwa pendidikan, usia, status pekerjaan serta penghasilan mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Faktor tersebut menunjukkan adanya status sosial, sehingga sangat mempengaruhi tingkat kebahagiaan.
Menurut Elfida (2008) faktor lain yang dapat mempengaruhi kebahagiaan dalam kehidupan yaitu agama. Hasil penelitian Elfida (2008) menunjukkan bahwa keyakinan religius memberikan kontribusi terbesar terhadap kebahagiaan yang dirasakan individu.
 ***
Untuk referensi bisa ditanyakan ke akun facebook saya.
Share on :


Related post:


0 komentar:

Posting Komentar

Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.