Mungkin sekaranglah saatnya kita untuk berubah, belajar menjadi manusia yang bersyukur. Tinggalkan kebiasaan buruk “mengeluh”. Mengeluh makan yang tidak enak karena lauknya yang sederhana dan alakadarnya, Gaji yang kecil sehingga malas untuk pergi ke kantor/ tempat kerja, mengeluh karena harus berangkat pagi-pagi ke sekolah atau kampus, mengeluh karena diberi wajah dengan hidung yang tidak mancung/pesek, ditambah lagi dengan tumbuhnya jerawat sehingga keluhan semakin menjadi-jadi. Dan anehnya lagi, hanya karena jerawat yang satu butir, terbuang waktu sia-sia untuk mengumpat, janji untuk bertemu seseorang/silaturahim-pun dibatalkan. Padahal bisa jadi pertemuan tersebut membawa rizki dan keberkahan. Sayangkan???
Selain itu, masih banyak lagi keluhan-keluhan yang secara sadar atau tidak sadar kita lontarkan. Assesoris yang kita pakai, Handphone yang tidak sebagus punya teman, kendaraan yang gak keren dan kalah merk, dan lain-lain sampai keluhan-keluhan yang di sharingkan pada situs jejaring sosial. Pamer keluhan? Pamer penderitaan? Atau apa?
Tak perlu mengeluh
Tak perlu mengeluh ketika kita berada diatas kasur milik kita pribadi, karena masih banyak diluar sana yang tidur diatas kasur rumah sakit. Kondisi kita jauuuuhhh lebih beruntungkan? Kita masih diberi kesehatan, tidak memerlukan biaya mahal untuk berobat.
Tak perlu mengeluh ketika lauk makan yang ada sangat sederhana, karena diluar sana masih banyak saudara-saudara kita yang kelaparan, tidak ada biaya untuk membeli beras dan bahkan sering kita lihat di televisi makan dengan nasi aking. Ada baiknya kita menonton program2 di televisi yang dapat mengasah sensitifitas kita, agar hati kita lebih peka terhadap kehidupan. Masih mau mengeluh juga?
Tak perlu mengeluh atau malas berangkat kerja, karena diluar sana masih banyak yang menganggur. Syukuri yang ada sekarang atau carilah pekerjaan yang lebih baik (daripada mengeluh) dan ikhlas-lah untuk bekerja. Keikhlasan pasti akan dibayar oleh Allah, karena Dia-lah sebaik-baik pembayar, begitu kata pak Mario Teguh.
Begitu juga dengan yang mengeluh untuk berangkat ke sekolah/kampus. Diluar sana masih banyak yang tidak berkesempatan untuk mengenyam pendidikan formal guys, tidak seberuntung dirimu. Nikmatilah…!
Yuk belajar bersyukur, tinggalkan keluhan. Karena mengeluh sama saja kita mendustakan nikmat/rizki yang diberikan Allah kepada kita, dan itu sungguh tidak etis. Berprilaku tidak etis kepada manusia saja tidak pantas dan tidak dibenarkan, apalagi berprilaku tidak etis terhadap Tuhan, yang telah mencukupkan kebutuhan kita. Mari belajar berprilaku santun kepada Allah, agar rizki yang kita punya diberkahiNya.
“ Fa biayyi aala iRabbikuma tukadziban…..” [QS. Ar Rahmaan: 13]
Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan??
Sambil belajar sambil mengamalkan,
Salam Atrof Ardians
Coretan 2013
0 komentar:
Posting Komentar
Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.