Selasa, 01 April 2014

Pengertian dan Metode Kontrasepsi



Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Sehingga kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut (Kusumaningrum, 2009). Mansjoer (2001) menjelaskan bahwa kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap. Burns (Trismiati, 2004) menjelaskan bahwa kontrasepsi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pembuahan, dengan kata lain kontrasepsi dilakukan untuk pencegahan kehamilan atau penjarangan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma (Depkes RI, 1994).

B. Metode Kontrasepsi
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki-mencapai telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim (kesehatan-reproduksi, 2012). Arum dan Sujiyatini (2011) membagi metode kontrasepsi menjadi dua, yaitu metode sederhana dan metode modern. Metode sederhana terdiri dari KB alamiah dan menggunakan alat. KB alamiah ini menggunakan sistim kalender, teknik pantang berkala, metode suhu basal, metode lendir serviks,dan  metode simtomtermal. Kelima sistim ini dikhususkan kepada alat reproduksi wanita. Metode KB alamiah ini mengharuskan istri untuk belajar mengetahui kapan masa subur berlangsung, selain itu metode ini akan efektif jika dipakai dengan tertib dan tidak ada efek samping yang menyertainya, namun pasangan suami-istri harus dengan sukarela menghindari senggama pada usia subur (Arum dan Sujiyatini, 2011). Metode sederhana dengan menggunakan alat terdiri dari kondom, barier intra vaginal, dan spermisida. Metode ini dapat digunakan pada pria dan wanita.
Metode modern adalah metode yang sangat populer dikalangan masyarakat (Wattimena, 2008). Metode modern terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kontrasepsi hormonal (suntik, pil, dan implan), Intra Uterine Device (IUD), dan Sterilisasi (vasektomi dan tubektomi). Menurut Burns, dkk (Trismiati, 2004) kontrasepsi hormonal adalah suatu cara untuk mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan dan menjaga agar dinding-dinding rahim tidak mendukung terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2001) menjelaskan bahwa kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.
Intra Uterine Device (IUD) juga dikenal sebagai Alat kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), namun masyarakat awam menyebutnya dengan istilah spiral. Suparyanto (2012) menjelaskan bahwa IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif. Sementara Handayani (2010) menerangkan IUD atau AKDR adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. Kusumaningrum (2009) menjelaskan bahwa Intra Uterine Devices (IUD) atau spiral adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa metal atau steroid yang ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan dapat dilepaskan setiap saat bila berkeinginan untuk mempunyai anak.
Share on :


Related post:


0 komentar:

Posting Komentar

Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.