Proses
komunikasi ini dapat dilakukan dalam diri manusia sendiri, orang lain dan
kumpulan manusia dalam proses sosial (massa). Merujuk pendapat tersebut maka
Burgon & Huffner (2002) mengkategorikan 3 jenis komunikasi, yaitu:
- Komunikasi intrapersonal; komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri maka tindak balas yang dilakukan ialah dalam internal diri sendiri (self talk). Contoh, komunikasi yang terjadi saat kita merenung, berdialog dengan diri sendiri (baik sadar maupun secara tidak sadar, misalnya sedang tidur).
- Komunikasi interpersonal; komunikasi yang dilakukan dengan orang lain sehingga tindak balas (respon/feedback) dan evaluasinya memerlukan orang lain. Contoh, komunikasi dengan pacar, teman, guru, orang tua dan lain sebagainya.
- Komunikasi massa; komunikasi yang dilakukan dalam kumpulan manusia yang terjadi proses sosial di dalamnya, baik melalui media atau langsung dan bersifat one way communication. Contoh, komunikasi yang terjadi di televisi, website, blog, iklan dan lain sebagainya.
Langkah konseling
Rapport
dan structuring. “Hello”
Untuk
membangun kerja sama yang baik dengan klien dan untuk membuat klien merasa
nyaman dengan konselor. Structuring dibutuhkan untuk menjelaskan tujuan dari
konseling. Fungsi strukturing adalah untuk menjaga sesi pada tujuan (tidak
melenceng) dan untuk menginformasikan pada klien apa yang konselor mampu dan
tidak mampu lakukan.
Mengumpulkan informasi, mendefinisikan masalah, dan mengidentidikasi aset. “Apa masalahnya?”
Untuk
mengetahui alasan klien datang dan bagaimana ia memandang masalah.
Pendefinisian masalah yang baik akan memberi arah dan tujuan konseling dan
menghindari dibahasnya topik yang tidak berguna. Juga untuk mengidentifikasi
kekuatan-kekuatan klien (positive strength)—Ingat bahwa klien bertumbuh dari
kekuatannya, yaitu dari aset-aset positif dan kemampuan-kemampuan!! So, harus
digali untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan untuk pertumbuhan di
masa mendatang
Menentukan tujuan. “Apa yang diinginkan oleh klien?”
Untuk
mengetahui dunia ideal klien. Hal bagaimana yang diinginkan oleh klien?
Bagaimana segala sesuatunya jika masalah dipecahkan? Langkah ini penting karena
memungkinkan konselor untuk mengatahui apa yang klien inginkan. Arah yang yang
diinginkan klien dan konselor harus dibuat harmonis. Untuk beberapa klien,
lewati langkah 2 dan tentukan tujuan terlebih dahulu.
Mencari alternatif dan mengkonfrontasi client incongruities “Apa yang akan kita lakukan terhadap masalah ini?”
Untuk
mencari pemecahan dari masalah klien. Hal ini bisa meliputi pemecahan masalah
kreatif (menemukan sebanyak mungkin alternatif pemecahan dengan tidak menilai
terlebih dahulu—biar pun alternatifnya tampak bodoh dan tak masuk akal) untuk
kemudian memutuskan alternatif mana yang akan diambil. Langkah ini memerlukan
waktu yang paling lama dalam konseling
Generalization dan transfer of learning “Will you do it?”
Untuk
memungkinkan perubahan dalam pikiran, perasaan, dan perilaku dalam kehidupan
klien sehari-hari. Banyak klien yang mengikuti konseling untuk kemudian tidak
melakukan apa-apa untuk mengubah perilakunya, dan tetap hidup dengan pola
seperti sedia kala.
0 komentar:
Posting Komentar
Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.