Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan
interpersonal, yaitu:
1. Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila
pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi
komunikatif—interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat
ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam
memformulasikan ide atau gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu
kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan
nyaman. Sebaliknya bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan
membuat tegang, resah dan tidak enak.
2. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang
sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan
akan menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan
seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi
interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
menyampaikan makna dalam beberapa detik raut wajah akan menentukan dan
menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat
menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
3. Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang
akan terjalin. Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti
kebiasaan, karakter dan perilaku. Faktor kepribadian lebih mengarah pada
bagaimana tanggapan dan respon yang akan diberikan sehingga terjadi hubungan.
Tindakan dan tanggapan terhadap pesan sangat tergantung pada pola hubungan
pribadi dan karakteritik atau sifat yang dibawanya.
4. Stereotyping
Stereotyping
merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan
pada katagorisasi tertentu. Cara pandang ini kebanyakan menimbulkan prasangka
dan gesekan yang cukup kuat, terutama pada saat pihak-pihak yang berkonflik
sulit membuka jalan untuk melakukan perbaikan. Individu atau kelompok akan
merespon pengalaman dan lingkungan dengan cara memperlakukan anggota masyarakat
secara berbeda atau cenderung melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin,
cerdas, bodoh, rajin, atau malas. Penggunaan cara ini untuk menyederhanakan
begitu banyak stimuli yang diterimanya dan merupakan pengkatagorian pengalaman
untuk memperoleh informasi tambahan dengan segera.
5. Kesamaan karakter
personal
Manusia
selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita
cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan
kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama.
Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung
saling menyukai dan menerima keberadaan masing-masing.
6. Daya tarik
Dalam
hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri
individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas.
Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan cenderung ditanggapi dan
dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik.
Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul belum disepakati,
namun sebagian relatif menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun
karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang
yang memiliki daya tarik cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik,
sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain.
7. Ganjaran
Seseorang
lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran berupa
pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukai orang yang menyukai dan
memuji kita. Interaksi sosial ibaratnya transaksi dagang, dimana seseorang akan
melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak dari biaya. Bila pergaulan seorang
pendamping masyarakat dengan orang-orang disekitarnya sangat menyenangkan, maka
akan sangat menguntungkan ditinjau dari keberhasilan program, menguntungkan
secara ekonomis, psikologis dan sosial.
8. Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik
kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya.
Masyarakat akan cenderung menanggapi informasi dan pesan dari orang
berpengalaman, ahli dan profesional serta mampu memberikan kontribusi secara
intelektual, sikap dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Dalam situasi krisis, para pihak yang berkonflik membutuhkan bantuan teknis dan
bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk
mendorong penyelesaian.
Related post:
Psikologi Sosial
- Dimensi Subjective Well Being
- Makalah Ketertarikan Interpersonal dan Cinta Pada Suku Melayu Daratan
- Makalah Studi Kasus Kriminologi
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Konflik
- Jenis – Jenis Konflik dan Manajemen Konflik
- Teori Manajemen Konflik
- Judul Skripsi Psikologi
- Contoh Judul Skripsi Psikologi
- Pengertian dan Aspek-Aspek Kualitas Persahabatan
- Sumber-Sumber Dukungan Sosial
- Pengertian Dukungan Sosial Teman Sebaya
- Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
- Tahap-Tahap Untuk Menjalin Hubungan Interpersonal
- Teori Hubungan Interpersonal
- Aspek-aspek Efikasi diri
- Teori Efikasi Diri
- Kategori Harga Diri dalam Psikologi
- Karakteristik Harga Diri dalam Psikologi
- Teori Dukungan Sosial Orang tua
- Pengertian Harga Diri dalam Psikologi
0 komentar:
Posting Komentar
Ingin berkomentar tapi gak punya blog? pilih "Anonymous" di 'kolom Beri Komentar Sebagai'. Komentar anda akan segera muncul.